Kerja Keras APBN yang Dinikmati Masyarakat

Kompas, 3 Februari 2023

Kami terpaksa harus mengganti moda kendaraan untuk keperluan sehari-hari dari mobil menjadi sepeda, demikian cerita salah seorang sahabat yang tinggal di Jerman pada pertengahan tahun 2022 yang lalu. Sahabat saya tidak sendirian, beberapa keluarga lain di sekitarnya juga mengalami hal yang sama. Berbeda dengan demam bersepeda yang melanda masyarakat Indonesia, hal ini disebabkan tingginya harga BBM di Jerman yang salah satu penyebabnya adalah invasi Rusia ke Ukraina sehingga harga minyak mentah di Eropa sempat meroket dari USD 99 menjadi USD 129 per barel. Hal ini tidak terlalu dirasakan oleh masyarakat Indonesia.

Sepanjang tahun 2022, pemerintah Indonesia memberikan subsidi dan kompensasi energi sebesar Rp 551,2 triliun, sebuah jumlah yang sangat besar bila dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 188,3 triliun. Subsidi ini digunakan sepenuhnya untuk menjaga daya beli masyarakat dan mendukung pemulihan ekonomi pasca pandemi sehingga kenaikan harga BBM jauh lebih rendah dari kenaikan harga energi di berbagai negara. Fluktuasi harga minyak mentah dunia yang sempat mencapai kenaikan 71 persen tentu saja akan sangat berpengaruh terhadap daya beli masyarakat bila tidak diberikan subsidi. Di sinilah fungsi APBN bekerja sebagai penahan guncangan bila terjadi ketidak stabilan ekonomi.

Kenaikan harga komoditas sepanjang tahun 2022 tidak hanya terjadi pada harga minyak, tapi juga pada harga gas alam, batu bara, gandum, kedelai, minyak kelapa mentah dan lain-lain. Ketidakstabilan harga menyebabkan terjadinya inflasi tinggi di banyak negara yang disertai dengan kenaikan suku bunga di negara tersebut. Kenaikan inflasi di Amerika Serikat dan Inggris bahkan adalah yang terburuk sepanjang 40 tahun terakhir. Ini semua tentu berpotensi untuk memicu terjadinya resesi global. Untuk itulah, pada tahun 2022 APBN kembali “beraksi” dengan memberikan perlindungan sosial kepada masyarakat.

Perlindungan sosial ini bagaikan tameng bagi masyarakat untuk menahan gejolak ekonomi dunia. Pada tahun 2022 pemerintah menyalurkan dana perlindungan sosial sejumlah Rp461,6 triliun untuk menjaga daya beli masyarakat. Anggaran perlindungan sosial tersebut digunakan antara lain untuk Program Keluarga Harapan bagi 10,0 juta keluarga sejumlah Rp28,7 triliun, Kartu Sembako untuk 18,8 juta keluarga sejumlah Rp44,1 triliun, Bantuan Langsung Tunai Desa sebesar Rp 26,9 triliun untuk 7,5juta keluarga, subsidi listrik Rp 56,2 triliun untuk 38,9 juta pelanggan, subsidi BBM Rp15,2 triliun sebanyak 16,5 juta kilo liter dan lain-lain. Sungguh nikmat tiada tara bagi para masyarakat miskin dan tidak mampu yang menerima perlindungan sosial. Mereka dapat bertahan karena APBN bekerja keras untuk dapat mewujudkan amanat dari konsitusi kita yang menyatakan bahwa tiap-tiap warganegara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.

Untuk itu pemerintah juga melakukan penciptaan lapangan kerja, serta pemberian dukungan bagi UMKM dan badan usaha melalui program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN). Dana yang dipakai untuk program PC-PEN tahun 2022 adalah sebesar Rp 396,7 triliun yang menurun drastis dari Rp 655,1 triliun pada tahun 2021. Pembelanjaan PC-PEN yang sesuai kondisi ini menunjukkan bahwa pemerintah tidak ugal-ugalan dalam melakukan belanja negara. Walaupun sektor penerimaan negara meningkat sebagai dampak meningkatnya harga komoditas dunia, namun belanja negara tetap produktif dan sesuai kebutuhan. Disiplin anggaran ini menyebabkan defisit tahun 2022 yang lebih kecil dari perkiraan semula Rp 840,2 triliun (4,5 persen dari PDB) menjadi Rp 464,3 triliun (2,38 persen dari PDB). Defisit di bawah 3 persen dari PDB ini bahkan lebih cepat satu tahun dari yang diamanatkan pada UU Nomor 2 Tahun 2020.

Melalui program PC-PEN dan dengan semakin terkendalinya pandemi, pemulihan ekonomi di berbagai sektor mulai bangkit lagi. Sektor-sektor yang paling terpuruk selama covid-19 seperti transportasi yang turun 15% serta akomodasi dan makanan minuman yang pada saat pandemi turun 10,3% sudah mulai tumbuh positif. Pada tahun 2022, sektor transportasi tumbuh 21% dan akomodasi dan makanan minuman tumbuh 11,3%. Secara regional dapat juga terlihat bahwa semua daerah mengalami pemulihan ekonomi. Begitu pula dengan pulau Bali dan Nusa Tenggara yang saat pandemi berdampak cukup lama penurunannya di tahun 2020 sekarang sudah tumbuh di 6,69%. Hal ini sejalan dengan pelonggaran mobilitas dan kebangkitan pariwisata.

Selain Bali dan Nusa Tenggara, wilayah Sulawesi, Jawa serta Maluku dan Papua tumbuh di atas perekonomian nasional. Peningkatan kegiatan ekonomi di daerah juga dapat terlihat dari aktivitas ekonomi daerah yang melonjak sangat tinggi. Maraknya aktifitas perekonomian dapat tergambarkan dari penerimaan pemerintah daerah dari pajak daerah berupa pajak hiburan naik 212%, penerimaan pajak restoran naik 40%, penerimaan pajak hotel naik 89% dan penerimaan daerah dari retibusi parkir naik 34,9%. Data ini menunjukkan bahwa kegiatan masyarakat di daerah sudah semakin tinggi dan diharapkan berlanjut sebagai bagian pemulihan ekonomi Indonesia.

Melalui APBN 2022, masyarakat juga diberikan kenikmatan yang langsung terasa manfaatnya berupa antara lain pembangunan jembatan sepanjang 24.393,3 meter, pembangunan jalan baru sepanjang 609,2 km beserta pemeliharaan jalan sepanjang 47.580,2 km serta penambahan jalan tol sepanjang 11,9 KM. Pembiayaan investasi juga diberikan kepada beberapa BUMN yang mendukung sektor prioritas nasional dan menguasai hajat hidup orang banyak seperti bidang infrastruktur, energi dan transportasi. Untuk itu, telah dikucurkan dana kepada BUMN yang memiliki misi pembangunan agar dapat menyelesaikan proyek strategis nasional. Suntikan dana diberikan kepada antara lain Hutama Karya, Adhi Karya dan Waskita Karya untuk sektor infrastruktur, kepada PT KAI dan Garuda Indonesia untuk sektor transportasi serta PLN untuk sektor energi. Melalui APBN, maskapai kebanggaan Garuda Indonesia dapat kembali terbang menjelajah angkasa nusantara dan manca negara.

Tahun 2022 bukanlah tahun yang mudah, namun Indonesia dapat bertahan dari guncangan hebat akibat ketidakstabilan ekonomi. Tahun 2023 tidak lebih mudah, namun bermodalkan kinerja APBN 2022 yang sangat baik, pemerintah optimis dapat melanjutkan pemulihan ekonomi. Namun demikian pemerintah juga waspada dalam menghadapi ketidakpastian global terutama dari adanya normalisasi kebijakan moneter The Fed yang menyebabkan kenaikan suku bunga serta konflik Rusia – Ukraina yang berpengaruh terhadap ketahanan pangan dan energi dunia.

Dengan kondisi tersebut, anggaran pemerintah senantiasa antisipatif terhadap ketidakpastian. APBN juga tetap dijaga dengan tata kelola yang baik agar terhindar dari praktek korupsi. APBN adalah alat yang digunakan dengan tujuan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Setiap rupiahnya tidak boleh dikhianati, setiap rupiahnya harus dapat dinikmati oleh rakyat.

Tinggalkan komentar

Filed under Uncategorized

Tinggalkan komentar